26 April diperingati sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana, bertepatan dengan ditetapkannya UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Di tingkat Nasional Acara Launching Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2021 telah resmi dibuka pada Jumat 26 Maret 2021, di Graha BNPB, Jakarta dengan membunyikan kentongan sebagai simbol kesiapsiagaan dengan kearifan lokal. Selanjutnya dihimbau agar masyarakat dapat secara serempak membunyikan kentongan, sirine, alarm. Lonceng dan sebagainya pada Senin, 26 April 2021, Pukul 10.00 waktu setempat sebagai tanda kesadaran dan kesiagaan kolektif terhadap adanya ancaman bencana di sekitar kita. Hal ini telah diamanatkan dalam Surat Edaran Bupati Wonosobo Nomor: 003.3/0550/BPBD/2021, tentang Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tahun 2021.

Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), Kabupaten Wonosobo dalam hal ini diselenggarakan oleh BPBD Wonosobo mengadakan Apel Kesiapsiagaan Bencana di Pendopo Wonosobo, apel dihadiri oleh TNI, POLRI, OPD, Ormas, Dunia Usaha dan juga relawan dari berbagai komunitas. Apel dipimpin langsung oleh Bupati Wonosobo, selain memimpin apel Bupati Wonosobo juga mengukuhkan Bunda Siaga Bencana. Tujuan dikukuhkan Bunda Siaga Bencana ini untuk dapat berperan aktif dalam mengorganisisr kegiatan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat Wonosobo secara masif, agar tujuan besar dari program ini dapat tercapai.

Ketua Penyelenggara sekaligus Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana agar seluruh stakeholder kebencanaan baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, kalangan akademisi maupun media masa mengetahui dan memaklumi Bersama momentum ini. Sehingga diharapkan adanya kesadaran Bersama dalam rangka menanggulangi bencana. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan kebencanaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi, karena wilayah Kabupaten Wonosobo memiliki potensi bencana yang cukup banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi semangat gotong royong, sinergitas dan partisipasi semua pihak dalam menanggulangi bencana.

Dalam sambutannya Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa Kabupaten Wonosobo merupakan daerah dengan banyak potensi bencana, baik alam seperti tanah longsor, gempa bumi, gas beracun maupun bencana non alam seperti kebakaran yang rawan terjadi sewaktu-waktu. Selanjutnya bupati juga menyampaikan bila salah satu kelompok yang memiliki resiko tinggi terdampak akibat peristiwa bencana adalah kaum ibu dan anak-anak. Dalam hal ini, eksistensi “Bunda Siaga Bencana” dengan segala potensi jejaring sosial, program dan aksi nyata harus mampu menjangkau hingga lapisan terbawah, utamanya kaum ibu dan anak-anak.

Terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah hadir dan juga seluruh instansi terkait juga panitia yang telah menyelanggarakan acara Apel Kesiapsiagaan Bencana. Tetap selalu patuhi Protokol Kesehatan, supaya dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19, hal ini juga termasuk dalam mitigasi yang dapat kita lakukan supaya tidak terjadi peningkatan kasus.

Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan !

Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita !